TANGKUBAN PERAHU – The Evidence of Sangkuriang’s Enragement


Kekacauan jadwal terjadi pada Sabtu pagi, 23 Februari 2008 karena mobil belum datang meski waktu sudah menunjukkan pukul 07:00 WIB. Padahal kita merencanakan tepat pukul 07:00 WIB kita sudah masuk Tol Bekasi Barat. Karena itu habis sarapan beberapa dari kita tidur (Agus, Nanang & Son),main game (Mahe & Ervan) dan rokokan (Mantos & Edo…………Hadid mbuh lapo).

Pukul 09:00 WIB, Hore!!!……………mobil-(xenia)-nya datang. Sebenarnya ’jenis’mobil ini ga sesuai juga dengan rencana. Kita merencanakannya ”jenis” Kijang, tapi ya bagaimana lagi daripada tidak berangkat.

Kita masuk Tol pas jam 10:10 WIB. Kita ngambil arah Bandung (Padalarang) dan keluar pintu Tol Pasteur jam 12:00 WIB langsung ambil arah Lembang. Di jalur ini kita akan melewati Paris Van Java. Pada perjalanan menuju Lembang yang jalannya berkelok-kelok, kita bisa melihat banyak penjual kelinci untuk di pelihara atau di”mangsa” manusia ( Kalo dipikir-pikir hanya orang yang kejam yang tega makan daging makhluk seimut kelinci).

Dan kita pun sampe di gerbang Wisata Gunung tangkuban Perahu (30 Km dari Kota Bandung). Tiket masuk Rp.12.500,- /orang dan Rp. 10.000,- untuk mobil, tapi kita dapet diskon jadi cuman bayar Rp. 80.000,-. Kemudian kita melanjutkan menuju ke atas melewati kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.. Sampai pada Tempat parkir Bis kita berhenti untuk sholat.. Setelah sholat kita melanjutkan perjalanan ke Kawah Ratu.

Kita pun sampe di Kawah Ratu (2084 mpl). Hawa dingin menyelimut (17oC ) gunung yang terakhir meletus tahun 1910 ini dan cuaca pun sedikit mendung. Disini kita bisa melihat panorama kota dibawah gunung, ada yang sedang ternaungi mendung dan ada yang cuaca lokalnya cerah.


Apalah arti jauh tlah terlewati

Apalah arti tinggi tlah terdaki

Pula arti dalam tlah terselami

Bila hati ini begitu resah dan sakit ?

Maka tetaplah kita berdampingan kawan


Lihatlah garis itu kawan

Garis melintang dimana langit menyentuh bunda bumi

bagai berbincang tentang nasib anak-anak negeri ini


Bukankah itu tlah menunjukkan

Tanda-tanda kebesaran-Nya ?

Dan salah satu tanda lain itu adalah persaudaraan ini…….kawan

Kita memutuskan tidak ke Kawah Domas karena waktu. Pukul 15:00 kita langsung menuju Bandung. Kita berhenti di RM Brebes (lupa brebes berapa) untuk makan siang (sore…). Kita juga sempat berhenti untuk sholat di masjid Kampus UPI. Kita beristirahat di Hotel Arsallya Jl. Telaga Bodas (deket BSM – Rp.200.000 untuk family room ) untuk melanjutkan perjalanan besok pagi.

One thought on “TANGKUBAN PERAHU – The Evidence of Sangkuriang’s Enragement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s