Animal Farm : Dasar Babi !!!


Membaca adalah hal yang saat ini enggan saya lakukan. Ada rasa malas yang mencekik setiap mau memulai baca. Padahal sudah beberapa kali beli buku, mulai dari biografi, sejarah, novel fiksi, majalah, komik dan sebagainya ujungnya hanya menggeletak di lemari rak. Serasa hanya untuk pajangan saja. Ini mungkin karena kayanya lebih efisien nonton ringkasan yang ada di youtube. Dan kemudian sampailah aku menemukan buku yang mampu merayuku untuk membaca sampai selesai : Animal Farm.

Buku bergenre political satire ini karya George Orwell , terbit pertama kali pada hari Soekarno – Hatta memproklamirkan kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam versi terbitan bentang Pustaka ini hanya setebal 140 halaman. Bisa jadi karena tidak setebal novel Dune – hingga sekarang belum juga selesai saya baca, meskipun sudah beli 3 volume –  yang menjadi pertimbangan saya memutuskan membacanya. Secara umum ini cerita fable tentang binatang ternak.

Spoiler dikit ya : 

Cerita ini diawali dengan Babi tua Bernama Major yang menceritakan mimpi tentang sebuah “kemerdekaan” bagi hewan ternak di tanah Inggris. Cerita mimpi disampaikan kepada seluruh hewan ternak peternakan Manor yang kemudian memunculkan sebuah harapan akan datangnya “kemerdekaan”. Bara harap ini membekas meski Major mati tua.

Hingga terjadilah pemberontakan dari insiden yang tidak direncanakan namun ternyata menimbulkan sebuah “revolusi” yang memaksa pemilik peternakan harus lari meninggalkan tanah miliknya. Sejak keberhasilan itu para hewan ternak mulai membangun kedaulatan di bawah pimpinan 2 babi muda SnowBall dan Napoleon. Perumusan “undang – undang” dan penyusunan program kerja dilakukan di awal “negeri” ini. Aturan pun jelas, lugas dan tegas.

Namun sebagaimana biasanya waktulah yang akan menguji, perebutan kekuasaan penuh intrik pun terjadi. Kelompok penguasa pun mulai mabuk kekuasaan. Aturan pun tidak lagi jelas batasnya, cenderung menguntungkan kelompok tertentu. Dan sekali lagi rakyat harus dibuat selalu bodoh dan patuh melalui cerita keberhasilan dan ancaman.

Buku ini serasa menampar saya. Lucu nan getir. Marah dan sedih. Seperti tidak asing membaca cerita ini. Apalagi jika mengingat karakter bernama Boxer.

Selesai membaca ini , saya seperti mulai menerima jika babi dan manusia memiliki banyak persamaan biologis dimana kemiripan sistem organ hingga 90% dan kemiripan genetik antara 95% hingga 98%, serta organ-organ seperti kulit, jantung, dan ginjal yang mirip . Tidak heran jika sering digunakan dalam penelitian serta transplantasi medis. Tidak hanya itu sebagai sesama omnivora dengan metabolisme yang serupa, dalam konteks perilaku, babi juga memiliki kemampuan belajar dan emosi yang mirip dengan manusia.

Ya tidak heran jika buku ini memilih Babi sebagai penguasa …………….. 

—- dibaca di atas Argo Semeru Jogja – Bekasi 5 Oktober 2025 ——

Leave a comment