Catatan Pendakian Gn. Slamet (3428 mdpl), part 3 (go home)
Hampir semua pendaki yang ingin turun dari Dusun Bambangan akan mencarter mobil untuk langsung menuju terminal ataupun stasiun Purwokerto. Dengan pertimbangan harga tidak akan jauh berbeda dengan jika turun dipertigaan Serayu dan naik bis lagi. Apalagi jika hari sudah sore, maka memang hanya itulah pilihan satu-satunya. Karena bis Purwokerto – Pemalang dan sebaliknya, terakhir pukul 5 sore.
Mobil disini adalah mobil pick up dengan diberi terpal diatasnya. Kami berempat bergabung dengan rombongan lainnya, sehingga sekitar 8 orang, sehingga total 12 orang. Dua orang duduk didepan karena mereka adalah cewek. Walaupun posisi dibelangkang yang kurang nyaman, namun karena kelelahnya kamipun tetap dapat tidur dengan nyenyak. Dengan sesekali pada saat terbangun melihat sudah sampai manakan ini.
Kurang lebih dua jam, karena kecepatan mobil juga santai, kami tiba diterminal Purwokerto. Para rombongan Jakarta langsung menyerbu loket bis yang ternyata masih banyak tempat duduk yang tersisa. Mengingat ini masih hari Sabtu maka keadaan arus balik belum begitu terasa. Kami pun berpisah disini. Saya ditemani seorang teman saya yang ingin mudik ke Jember, menyempatkan sholat Maghrib dan Isya terlebih dahulu sebelum mencari bis jurusan Surabaya.
Setelah mendapatkan bis yang cukup nyaman, AC ekonomi, kamipun mengatur posisi tidur masing-masing. Rasanya mata sudah tak tertahankan lagi. Dengan ditemani alunan musik yang keluar dari speaker bis, kami pun terlelap, tak sabar untuk merasakan empuknya kasur lagi. Surabaya, I’m coming!
Dusun Bambangan – Terminal Purwokerto
# Carter (mobil bak terbuka) : Rp 15.000,- / orang (harga tergantung kondisi)
# Waktu : 2 jam
Purwokerto – Surabaya
# Bis mandala (jur. Bandung – Surabaya) : Rp. 65.000,-
# Waktu :11 jam