Dan hitungan mundur sisa usia pun terus berlanjut ………………


“ Sejatine kita hidup tu hanya untuk bersujud pada Allah, menjalankan syariat yang diajarkan oleh Rasulullah plus menegakkan agama-Nya “ kata Agus

“ Selain kuwi yo mengabdi dan membawa tanah air ini ke arah yang lebih baik, Gus ….yo dimulai dari lingkungan kita “ timpal Son,

“ cintai Ibu Pertiwi, yo ?…tapi sing paling penting dimulai soko awake dewe Son“ Agus tersenyum

“ hahahahaha……………..Sip Gus ”

“ Ada lagi Crut!,……menafkahi istri dan anak trus patuh lan hormat karo Bapak lan Ibu’, pokoke keluarga lah, iku sing paling simple “

Mantos menambahkan.

“ Tapi wes umur seperempat abad, kerja keliatan cuman sekedar rutinitas, sampe sekarang belum punya tabungan buat mahar nikah apalagi buat bli rumah”

“ Blum ada satupun sesuatu yang kita berikan pada titipan Allah ini………gundam…..gundam”

“ Yo gimana lagi, disyukuri wae opo sing wes ono. Segalanya pasti ada jalannya. Dan kalo sudah waktunya pasti Ingkang Maha Kuasa membukakan jalan lan rezeki………semua itu masalah ada di nasib dan usaha kita ” Agus berbicara pelan

”Bener, Gus” sambut Mantos dan Son bersamaan.

Cakrawala senja menggoda mereka tuk berdiam

Sekedar mengheningkan sejenak

Mengapa begitu sedikit waktu tersisa ?

Diselip sayap malaikat mereka titipkan satu doa sederhana

Semoga diantara mereka dan Allah tidak saling menjauhi

Kegelapan pun memeluk butiran cahaya mentari

Namun malam justru membawa taring-taring lelah

Hingga Ibu Bumi begitu muram menderita

Dan diantara mereka masih ada sujud yang belum sempurna

Meski mereka terus menelaah kerinduan hati

tentang kejayaan Nusantara masa lalu

tentang kemuliaan Islam masa lampau

semua hanya misteri kuno

seperti teka-teki dibalik susunan rasi bintang

hanya ketetapan hati tuk

yakin melewati alur takdir ini

semoga kejayaan dan kemuliaan akan mereka dapatkan

karena leluhur-leluhur mereka mewariskan

kisah kejayaan dan kejatuhan negeri ini

untuk dipelajari, tidak dilupakan

lalu diwariskan ke putra – putri mereka……………….

” Trus piye Gus ? ”

” apane sing trus Son ? ”

” Mbuh…. ”

” Lho ? ”

” Jangkrik ! ”

” Asem ! ”

” Asem opo Tos ?

” gaplek tenannnnnnnnnnnnnnn ”

” Jamp**t ”

” Ojo misuh ta ! ”

” Aaaaaaaaaaarrrrrgggghhh…………………..”

” Jo berlebihan to….”

” Hahahahahahahahahahahahaha……………………………………………..”

Dan hitungan mundur sisa usia pun terus berlanjut ………………

One thought on “Dan hitungan mundur sisa usia pun terus berlanjut ………………

  1. “Tos, kok mambu ra enak ngene awakmu ngetut to?”, Son berkata
    “Meneng o to Son gak ngerti aku lagi puyeng mikirke uripku iki, sampe ngentut wae aku ra sadar.” Mantos menjawab.
    Sambil tersenyum dalam hati agus berujar, “Arek loro iki kok pancet ae klakuane, jare arep merenung bersama, kok malah rame ae.”

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s