Jalan2 di Djogja (7 – 8 – 9 maret 2009)
Menyambung sisi lain cerita di Yogyakarta 1, dimana Son dan Edo sedang berjuang menaklukkan waktu di sepanjang Jalur Pantura. Berkelahi dengan waktu memang sesuatu yang sulit. Kalo perlu kecurangan harus dilakukan. Dengan alasan demi mendapatkan tiket berdiri KA Senja Utama Solo di Stasiun Pasar Senen Mantos dan Ervan membolos dari kantor. Alhasil mereka berdua sukses mendapatkan lima tiket berdiri ( @ Rp.150.000,- ). Sedangkan Edo dan Son menunggu di Stasiun Bekasi.
Perjuangan Son & Edo (Bekasi – Djogja)
Pukul 08:45, kereta datang Stasiun. Seperti yang diperkirakan, kereta penuh namun masih memungkinkan untuk dimasuki. Sayang Edo dan Son tidak bisa masuk karena pintu kereta dikunci dari dalam oleh para penumpang, sehingga mereka berdua memutuskan untuk cabut menuju cibitung untuk mendapatkan tiket bis malam.
Ketidakberuntungan benar-benar menyertai mereka berdua, tiket bis malam jurusan Yogyakarta habis terjual pukul 24.00. Kepasrahan mulai menggelayuti mereka. Atas usul Mantos, mereka berdua akan berangkat besok pagi jam 7 pagi di Stasiun Pasar Senen dengan kereta Fajar Utama Solo. Dalam perjalanan menuju kos, sopir taxi memberikan informasi bahwa di gerbang Tol Cakung selalu ada bis jurusan Jawa Tengah. Mereka berdua pun memutuskan untuk ke sana. Benar adanya, pukul 01.00, ada bis jurusan Jawa Tengah, bukan ke Yogya, tapi ke Solo. Tanpa ambil pusing mereka berdua naik bis Tri Mulia itu ( Rp. 175.000,-).
Perkiraan mereka berdua, jam 10 siang sudah sampai Semarang, kenyataannya jam 14:00 tiba di Semarang. Mantos, Ervan dan Hadizt sudah nyampai Yogyakarta pukul 08:00 ( dimana selama 10 jam lebih mereka berdiri di kereta ), mereka bertiga langsung check in di Metro Guest House, Jl. Prawirotaman. Pukul 15:00 mereka bertiga memutuskan untuk ke Prambanan, dengan perkiraan bisa berkumpul di Prambanan pukul 15:30 ( loket tutup pada jam segini ).
Pukul 17.00, Edo dan Son nyampai di Solo, kemudian langsung menuju Yogyakarta lewat Klaten (Rp 8000). Sampai di perempatan arah Wonosari pukul 19.00. Mereka berdua istirahat di angkringan dekat perempatan tersebut. Setelah merasa sudah pulih mereka melanjutkan perjalanan menuju Prawirotaman.
Kelima sahabat itu berkumpul di Metro Guest House pukul 21.00. Setelah puas bercerita pengalaman dalam perjalanan menuju Yogyakarta mereka berlima pun makan malam bersama di kedai Sate Madura Abdullah, Jl. Parangtritis Yogyakarta.
Catatan :
Rute Keberangkatan : Jakarta – Tol Cikampek – Karawang – Indramayu – Cirebon – Brebes – Tegal – Pemalang – Pekalongan – Batang – Kendal – Semarang – Salatiga – Boyolali
Bersambung di …>> Yogyakarta 3
One thought on “Yogyakarta 2 : Berkelahi Dengan Waktu”