H+1: Hua Lamphong “When StupidEAR meet Exotic Girl”


Hua Lamphong 4

Tempat ke tiga yang harus kami datangi hari itu (17 Mei 2009) adalah ke stasiun KA Hua Lamphong, stasiun KA Utama di Bangkok di distrik Panthum Wan. Kami ke sana bertujuan membeli tiket PP kelas bisnis ke Chiang Mai untuk tanggal 18 Mei 2009. Dari Surasak BTS Station kami menuju BTS-MRTA Connection terdekat, yaitu Sala Daeng – Silom. Dari Silom kami melanjutkan perjalanan menggunakan MRT ke titik awal jalur MRT, Hua Lamphong.

Keluar dari MRT Statiun kami langsung mendapat akses masuk terdekat di sisi barat stasiun KA yang mulai beroperasi sejak 25 Juni 1916 tersebut. Saat itu stasiun sedang ramai dengan para calon penumpang yang sedang menunggu pemberangkatan maupun yang sedang antri membeli tiket. Kami langsung melihat-lihat schedule board untuk merancang strategi ke Chiang Mai. Sekitar 15 menit kami masih bingung cara membaca jadwal, akhirnya kami dengan malu-malu meminta tolong seorang petugas Tourism Center.

Petugas Tourism Center adalah seorang cewek dengan ciri-ciri fisik cewek siam tulen. Dia begitu antusias membantu kami. Tidak jarang dia harus jalan ke sana kemari untuk memastikan rencana kami terlaksana. Kesabarannya cukup diacungi jempol, karena dengan english kami yang kacau dia mau mendengarkan dengan sabar semua keinginan kami. Hampir setengah jam kami bersama dia, akhirnya kami mendapatkan tiket Chiang Mai- Bangkok PP yang optimal, harga dan jadwal pas. Kami sempat bingung, dia itu agen pemerintah atau swasta, bagaiman cara membayar jasanya. Kami pun bertanya dengan hati-hati agar dia tidak tersinggung. Ternyata dia menolak, katanya ini sudah merupakan tugas dia. Hmmm……….terlihat kepribadiannya sangat mengagumkan, selaras dengan fisiknya yang menakjudkan….sampai membuat kami ber-6 jatuh hati ( lebay…huahahahaha ). Kata Chimot, Malaikat tidak selalu bersayap, tapi selalu cantik……….

Ngomong-ngomong mengenai stasiun KA Hua Lamphong, stasiun ini didesain dengan gaya Neo-Renaissance. Sebagai stasiun utama, stasiun ini memiliki 14 peron ( dua kali lipat dari Stasiun Jakarta Kota ), 26 loket dan melayani pemberangkatan 130 KA. Meskipun mayoritas warganya beragama Buddha, kami bisa menemukan fasilitas mushola. Di Bangkok tarif warnet sangat mahal, 10 THB per 15 menit, setara dengan IDR 12.000 per jam. Tidak seperti stasiun KA di Indonesia, di sini tidak ada pemeriksaan karcis untuk masuk peron. Para calon penumpang yang waktu pemberangkatan masih lama akan menunggu di lobi utama stasiun yang begitu luas. Tidak sungkan-sungkan mereka pun juga tidur-tiduran di lantai jika tidak mendapatkan kursi tunggu. Tidak ketinggalan, sebagai fasilitas umum, di atas pintu masuk peron terdapat foto raja dan permaisuri yang mereka cintai.

Hmmm…. tiket udah ditangan, saat melanjutkan jalan-jalan kembali. Tujuan selanjutnya adalah Khaosan Road, pusat backpacker international di Thailand

5 thoughts on “H+1: Hua Lamphong “When StupidEAR meet Exotic Girl”

  1. Siapkan kaos ukuran L untuk dia son, atau souvenir menarik dari Indonesia…..

    The Most Wanted girl at Hua Lamphong Station ki……….

    Aku masih terngiang2 wajahnya…maklum, aku kan yang paling dekat berhubungan denganya…..hmmm….

    Malaikat kadang tak bersayap, tapi selalu Cantik….
    Malaikat memang selalu wanita ya mot…???

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s