Rencana Gila Menyambut Libur Panjang 17 Agustus


ROUND TRIP MADURA SERIES   |  12 | 3 45 |

Pantai Slopeng_4

Liburan panjang 17 Agustus kali ini sebenarnya ada agenda dari engineear untuk camping di pulau semak daun. Dan saya adalah salah satu yang sangat antusias, mengingat kerinduan karena sudah lama tidak camping (terakhir camping di sempu) dan juga karena ingin snorkeling disana. Namun karena ada tugas ‘kenegaraan’ hingga jumat sore dan permasalahan teknis akhirnya saya memutuskan untuk tidak jadi ikut.

Saya tidak punya agenda liburan dengan batalnya keikutsertaan saya di semak daun tersebut, namun tiba-tiba masuk sms dari Mantos – yang sejak semula berhalangan untuk ikut agenda semak daun karena harus mudik – yang mengatakan bahwa sepulangnya dari dinas di Bali dia mau mampir ke Surabaya sebelum akhirnya mudik kerumahnya di Klaten. Selain ada agenda mau menemui kolega bisnis, Mantos minta diantarkan ke jembatan Suramadu. Ini terkait dengan perdebatan sengit kita sebelumnya dengan adanya isu berhembus bahwa jembatan Suramadu adalah jembatan terpanjang di Asia Tenggara dan tentang panjang jembatan Suramadu yang masih kalah dengan jembatan Penang yang pernah kami lalui dulu.

Dan segalanya pasti tidak akan menjadi se-simple itu jika dua otak gila kami bertemu.

Daripada mung bolak balik nglewati jembatan, mending dolan sekalian wae nang Meduro
(daripada cuma balok balik melewati jembatan, mending jalan-jalan sekalian di Madura)

Sing paling apik nang Meduro kui Sumenep, piye lak rono mesisan ae
(yang paling bagus di Madura itu adalah Sumenep, bagaimana kalau kesana sekalian.”

Aseeeem, tas delok peta aku, ternyata Sumenep kui adoh tenan. Diterusne po gak iki?
(sialan, baru lihat peta aku, ternyata Sumenep itu jauh sekali, diteruskan apa tidak ini?)

“Lanjut.”

Peh, aku males lak mbalik melalui jalur yang sama, piye lak mbalike liwat jalur utara wae?
(Aku males kalau harus kembali melalui jalur yang sama, bagaimana kalau kembalinya melalui jalur utara saja?)

Jadilah agenda tur mengitari pulau madura dimulai. Mengitari. Alias mengeliling pulau. Bukan Cuma pulang pergi. Kami tahu itu mungkin jauh. Tapi tidak menyangka bakal sejauh ini. Perjalanan kali ini mungkin terasa semakin berat dari sisi mental, karena kendaraan yang digunakan adalah sepeda motor saya, shogun ’97 yang gear dan rantainya sudah aus ditambah ban belakang yang sudah sangat gundul. Suntikan energi yang saya berikan hanya sekedar mengganti olie saja sehari sebelum keberangkatan.

Dan mungkin tidak banyak yang dapat kami ambil pada perjalanan kali ini, karena kami hanya melintasi kota-kata yang kami lalui, tanpa menggeledahnya begitu dalam. Namun ada eksotisme tersendiri yang kami temui selama dalam perjalanan tersebut, baik itu alam dan juga kehidupan. Kehidupan dibumi orang madura, golongan orang yang sering mendapat pandangan tidak adil dan miring dari golongan yang lain.

ROUND TRIP MADURA SERIES   |  12 | 3 45 |

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s