PRAJA CIHNA : Lambang Kebesaran Kesultanan Jogja


Praja Cihna

Praja Cihna

Saya, atau mungkin juga anda-anda semua sering menemui lambing kebesaran Keraton Yogya.  Tidak jarang saya menjumpai beberapa mobil memasang lambang ini. Berbagai pernak-pernik juga sering kita jumpai saat kita mengunjungi Malioboro. Nama lambang  yang selalu menghiasi bangunan-bangunan Keraton Yogyakarta tersebut adalah Praja Cihna. Dari pengetahuan saya, nama tersebut diambil dari bahasa sansekerta Praja yang berarti Abdi Negara dan Cihna yang berarti Sifat Sejati. Secara harafiah, menurut saya Praja Cihna bisa diartikan Sifat Sejati Abdi Negara.

Ketertarikan saya pada lambang keraton, menggoda saya untuk mecari makna dari yang tersimpan dari unsur-unsur pada lambang itu. Namun sayang jarang ada yang tahu makna lambang ini. Sampai ketika saya menemukannya di Google, tapi masih dalam bahasa jawa, dan sayangnya belum ada yang mencoba men-translate ke bahasa nasional kita. Sebagai warga asli suku Jawa ( asli Jatim), malu kalo ga bisa mentranslate :p. Berikut deskripsi beserta hasil ”penerawangan” saya dalam bahasa nasional :

LAR utawa swiwine peksi garuda kang megar, minangka gegambaran agung lan wibawane praja sarta sang nata. Swiwi garuda megar, sanggite keagungan sarta kawibawane karaton –dalem sarta salira –dalem.Kanthi madhep, manteb, teteg, sawiji, greged, sengguh ora mingkuh anggone ngasata pusering nagari-dalem, cihnane panentrem, pangayem, pangayom.

Sayap burung Garuda yang mengepak lebar menggambarkan keagungan dan kewibawaan keraton (sebagai lembaga eksekutif,  ) yang tegas, mantap, kuat, total , dinamis, optimis dan pantang menyerah,  dalam membawa kemakmuran/kesejahteraan  Negara-rakyat, sebuah sifat wajib seorang pemimpin, dan penentram, pelindung

Sawiji : Totalitas, Konsentrasi Tinggi, penuh penjiwaan

Greged : Dinamis, Penuh semangat tanpa kekerasan

Sengguh : Percaya diri namun rendah hati, optimis

Ora Mingkuh : Pantang mundur,

Ka. Aksara jawa Ha-Ba.
Aksara jawa mengku werdi hangadeg jejeg kanthi adeg-adeg kabudayan asli jati diri kapribaden bangsa sarta nagari pribadi. Tembung Ha-ba minangka cekakan asma-dalem Hamengku Buwana, kang werdine lenggah jumeneng-dalem kuwi pindhane priyagung kang mangku, mengku, lan mengkoni jagad saisine.

Aksara Jawa yang tertulis tegak menjadi simbol kebudayaan asli bangsa juga jati diri kepribadian bangsa dan Negara. Kata Ha – Ba merupakan singkatan dari nama Hamengku Buwono, yang bertahta dengan agung memangku, memimpin dan memelihara dunia ( Negara ) beserta isinya ( sumber daya alam dan manusia )

Da.AngkaJawa
Angka jawa, mratelakake urute lenggah jumeneng-dalem Ngarsa Dalem ingkang sinuwun Kanjeng Sultan Hamengku Buwana ing kraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Miturut jaman kalakone kanthi hangadeg jejeg alelambaran jati-diri.

Angka Jawa, menjelaskan urutan  Sultan Hamengku Buwono yang sedang atau pernah bertahta di Yogyakarta.

Ta.Kembang Padma

Kembang padma utawa kembang Terate kang awujud wit sarta gagang lan kembange urip rumambat kemambang ana sadhuwure banyu. Lire pinter nglenggahake laras karo papan sarta wektu jumenenge .

Bungan Padma ( Teratai ) berwujud tumbuhan dengan tangkai dan bunganya, hidup merambat, mengapung di atas air. Mempunyai arti memiliki kecerdasan/kebijakan dalam memposisikan diri pada tempat dan waktu dengan benar

Sa.sulur
Sulur sanggite tetuwuhan kang uripe mrambat. Kang werdine kuncara lan adiluhunge kabudayan bangsa nusantara kang tansah lestari maju lan ngrembaka migunani tumrap bangsa lan manungsane kang arupa-rupa.

Tumbuhan Sulur yang hidup merambat, melambangkan kejayaan dan kemuliaan kebudayaan bangsa nusantara yang lestari  berkembang dan bermanfaat bagi bangsa dan rakyat yang beraneka ragam

Hmm demikian hasil “penerawangan” saya. Saya sertakan editan photoshop amatir saya, karena sulit sekali mencari gambar digital Praja Cihna.

Semoga berkenan. Kalo ada kekeliruan mohon petunjuk dan koreksinya.

Catt :

  1. Sawiji, Greged, Sengguh ora Mingkuh merupakan prinsip dasar dalam pementasan Tari Mataram di Yogyakarta
  2. 4 prinsip itu di konsepsi oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I

20 thoughts on “PRAJA CIHNA : Lambang Kebesaran Kesultanan Jogja

    • Hmm….kata2 anda membuat saya semakin bersemangat mempelajari sejarah untuk membuat sejarah kejayaan negeri ini……….AMin..

  1. Maknanya dalem banget,arti kepemimpinan yang sesungguhnya..perlu banget nih generasi muda mengerti akan kebudayaan yg adi luhung seperti ini.
    jogja pernah kusinggahi..memang adem ayem..he..he..

  2. HA BA [Hamengku Buwono]
    atau
    NGA HA [Ngayogyokarto Hadiningrat]
    ?
    ma’af ini saya juga baru tahu….
    ma kasih
    matur sembah nuwun

  3. arti lambang kesultanan yogyakarta ingin saya tulis dalam skripsi saya..apakah ada yang tahu, katanya di dalam lambang tersebut terdapat perpaduan antara 4 keraton jawa yang lain. apakah ada yang tahu?mohon infonya!

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s