Reunification Palace : Simbol Kejayaan Mr. Ho Chi Minh


This slideshow requires JavaScript.

Objek pertama yang pengen kunjungi adalah Reunification Palace. Tapi karena pertama kali yang ketemu Chợ Bến Thành aka Ben Thanh Market,  kamipun masuk dulu. Kebetulan Besok pagi kami harus cabut menuju Kamboja by Bus.  Kami dapat informasi kalo pasar ini pusat oleh – oleh awalnya dari kakakku, kebetulan dia sudah pernah ke sini.

Seperti biasa, aku dan Chimot adalah orang yang suka beli oleh – oleh, yak arena banyak yang nitip, kalo ga ada ya ga beli. Puas beli ini beli itu kami pun lanjut jalan kaki menuju tujuan pertama. Sekitar satu jam kami belum juga menemukan Reunification Palace. Were we lost ? Ga, ternyata kami salah ambil jalan, yang ternyata pintu belakang. Kami harus memutar sehingga menemukan  pintu utama. Setelah 30 menit jalan kaki kami pun bisa melihat Reunification Palace. Kebetulan saat itu jalan di seputar Reunification Palace sedang diperbaiki. Debu dan kotoran bertaburan……….. halah.

Pada saat itu, Reunification Palace sedang dalam renovasi dalam rangka perayaan Kerjasama dengan RRC. Lambang – lambang komunisme terpampang disana sini. Jadi sedikit terbayang kayalan hidup di zaman PKI berkuasa di Indonesia.

Reunification Palace dirancang sebagai kediaman  Presiden Ngo Dinh Diem, pimpinan yang didukung oleh Amerika. Dia dibunuh pada tahun 1962. Bangunan ini merupakan simbol Kekuasaan Pemerintahan Vietnam Selatan dan akhirnya menjadi Simbol kejatuhan Saigon ke tangan Pasukan Vietnam Utara, 30 April 1975. Foto – foto detik – detik jatuhnya bangunan ini dipampang di pintu masuk. Bangunan ini dibangun di bekas kawasan kediaman Gubernur jendral Perancis seluas 12 hektar, yang dahulu bernama  Norodom Palace, dan selesai di tahun 1966.

Berlokasi di pusat kota Ho Chi Minh, area tersebut  dibatasi empat jalan, Nam Ky Khoi Nghia ( bagian depan ), Huyen Tran Cong Chua (belakang), Nguyen Thi Minh Khai (kanan) dan  Nguyen Du (kiri). Di sekitar bangunan utama terdapat tank – tank Pasukan Vietnam Utara yang dulu digunakan untuk mendobrak gerbang saat menyerang Reunification Palace.

Seperti halnya istana – istana pemerintahan, terdapat ruang rapat dsb. Ada ruangan yang sangat berkesan bagi saya, yaitu Ruang komando. Di situ terdapat peta yang besar dan peralatan komunikasi zaman perang. Sayang aku ga sempat masuk ke labyrinth basement yang terkenal itu. Lupa, hihihihi….

Cukup puas kami lanjut ke sasaran kedua : War Remnants Museum

Catt :

1.       Ratusan rakyat Vietnam dan 58.183 pasukan Amerika meninggal dalam usaha mempertahankan bangunan ini dari serangan Pasukan Vietnam Utara.

2.       The Reunification Palace dibuka dari 7 :30 am – 11 :30 am dan  1 :00 pm – 5:00 pm.

3.       Tiket : VND2,000 (anak kecil) dan VND15,000 (dewasa)

4.       Di belakang gedung utama terdapat kafetaria yang cocok buat nyantai

5.       Sebelum tahun 1975, akses menuju bangunan ini , juga area sekitarnya , tertutup untuk umum. Sekarang bangunan ini menjadi tujuan utama di Ho Chi Minh.

Leave a comment