Adalah nama dari riverside Mekong yang melintas di sisi timur Royal Palace. Area sepanjang 3 km ini cukup terawat dimana pohon palm dan rerumputan pada taman terlihat baik. Di sini dikibarkan bendera semua negara – negara sahabat dengan ukuran yang besar. Begitu memberi kesan betapa Kerajaan Kamboja begitu menghormati dan menghargai makna dari persahabatan hubungan bernegara, meskipun negara ini sedikit condong ke arah komunisme. Oiya dari sini kita bisa melihat Victory Gate dari Royal Palace, secara kami kelewat melihatnya saat di dalam Royal Palace.
Sebenarnya semalam kami juga sudah kesini. Di malam hari lebih ramai daripada siang hari. Memang disekitar sini, sisi barat riverside banyak bar, restauran, hotel, dan penjualan asesoris yang selalu ramai oleh turis – turis barat untuk menghabiskan waktu malam. Sedangkan penduduk lokal malah lebih banyak terlihat di tepian sungai yang sudah didesain seperti podium. Sayang pencahayaan kurang jadi memberi kesempatan untuk “mojok” :p. Meski begitu tampak menyenangkan ketika melihat perahu – perahu dengan lampu warna – warni melintasi sungai Mekong.
Sisowath Quay , menurut informasi, dirombak dalam rangka memperkokoh infrastruktur tepian sungai dari bahaya banjir dengan bantuan Jepang. Dengan desain yang mirip podium sangat cocok buat nongkrong sekedar rileksasi menikmati semilir angin sambil menatap birunya langit saat itu bertemankan jagung rebus………….
Panas namun tidak terlalu menyengat (tapi cukup membuat gerah : ), kami kembali ke penginepan untuk persiapan menuju Siem Rap .
seperti di pinggiran sungai musi.. tinggal ditambah bendera negara2 ASEAN.. kikikik