Mie Ongklok Dataran Tinggi Dieng


Icon kuliner Kabupaten Wonosobo ini memang special. Sekilas aku pikir ga ada bedanya dengan mie kocok bandung yang dicelup dulu sebelum dihidangkan. Tapi saat disantap sangat berbeda rasanya.

Memang  sama cara penyajian nya dimana mie dan sayur ( kubis dan kucai mentah ) dimasukkan semacam saringan kecil yang kemudian hanya dicelupkan ke air rebus panas kemudian “ diongklok – ongklok”. Setelah itu di siram kuah kental. Kuah kental itu sepertinya karena dikasih terigu, ya mirip Cap Cay tapi ga merah. Terakhir disiram sedikit  bumbu kacang plus ditaburi bawang goreng dan irisan dadu tahu. Pas disantap ada nuansa rasa ikan ( atau udang ya ?  Pokoknya gitulah ). Merica tambah bikin wuenak, secara aku penggemar merica. Lho koq ga pedes ? Ternyata ga ada sambel adanya cabe hijau.

Ada Mie Ongklok ada sate sapi. Kata orang wajib itu, tapi saat memesannya aku tidak tahu. Spontan saja karena lapar jadi harus tambahan lauknya, plus tempe medoan. Maklum masih pagi belum sarapan. Apalagi habis ngejar Sunrise.

Hawa dingin yang menikam tulang seakan berkarat saat kuah Mie Ongklok membasuh kerongkongan. Segar dan nikmat. Selaras dengan sejuknya hawa pegunungan dan hangatnya mentari.

One thought on “Mie Ongklok Dataran Tinggi Dieng

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s