Mendengar nama Ende, yang langsung terlintas di benakku adalah Soekarno. Tapi ini Ende yang lain, bukan Ende di Flores . Ini adalah nama sebuah dusun yang dihuni oleh Suku Sasak di Lombok. Meski sudah tiga kali ke Lombok baru kali ini aku singgah ke Sasak Village dan melihat langsung wujud dari rumah adat suku Sasak tersebut.
Dusun Ende (pelafalan suara berbeda dengan Ende – Flores ) berlokasi di Lombok Tengah Rembitan , searah menuju Pantai Kute bila kita dari Mataram. di dusun tradisional ini kita bisa melihat dan diperbolehkan memasuki rumah adat Suku Sasak yang lantainya dibangun dengan bahan tanah liat dicampur kotoran kerbau atau sapi. Dusun ini hanya ada beberapa rumah saja, ya mungkin kurang dari 1 RT kalo di Jawa. Selain bisa melihat rumah adat, kita juga akan disuguhi pertunjukan tari perang rotan, Peresean. Dahulu tradisi ini dilakukan untuk memohon hujan. Jika salah satu sudah terkena sabetan rotan dan ada darah yang mengucur, itulah yang dilambangkan dengan hujan.
Satu lagi yang unik dari Suku Sasak adalah adat proses pra nikah yang mirip dengan ” kawin lari “. Tentu saja hal ini setelah hubungan kedua sejoli sudah “disetujui”.