Tanggal satu Januari bagiku bukanlah hari yang istimewa, malahan hari yang menyebalkan. Kenapa ? Karena aku harus mengetahui bahwa tidak semua rencana di tahun sebelumnya terwujud dan mau tidak mau harus sadar kalo aku semakin mendekati deathline. Namun di 1 Januari 2009 ada sedikit keistimewaan……….yaitu Pantai Pameungpeuk.
Sebenarnya, setiap tanggal 1 aku ke Pameupeuk untuk sekedar menuntaskan kewajiban pekerjaan di GI Pameungpeuk ( ga peduli itu pas Hari Raya ato hari libur kantor ), namun tidak terbesit keinginan untuk “ menyatroni “ pantai ini. Jadi perjalanan kali ini tidak bersama rekan-rekan engine EAR tetapi bersama orang kantor.
eniwe…………………
Perjalanan menuju Pamengpeuk sangat jauh sekali, memakan waktu 3-4 jam ( sekitar 86 km) dari Kota Garut. Dari kota Garut kita ambil arah Cikajang. Jarak antara kota dengan Cikajang sekitar 15 km. Jika kita sampai di pusat Cikajang kita akan menemukan hiruk pikuk roda perekonomian daerah ini dengan banyaknya angkutan yang sembarang parkir ato sayuran yang bertebaran di jalan utama, tentu saja beserta becek. Setelah melewati Cikajang kita akan melewati perkebunan teh dari PT.PN VII yang sangat indah dah tidak kalah menakjudkan dari pemandangan kebun teh di Puncak Bogor atau kebun teh Subang dan yang jelas tidak macet. Di sini kita juga bisa melihat tempat latihan panjat tebing satuan KOSTRAD. Kalo ingin istirahat sekaligus menikmati hijaunya kebun teh, kita bisa berhenti di sebuah bangunan tepi jalan yang biasa dipakai istirahat oleh para pemetik daun teh dan biasanya jadi tempat mangkal penjual siomay baso tahu keliling.
Setelah melewati kebun teh jalan mulai berkelok-kelok kalau tidak terbiasa bisa mabuk. Hutan-hutan di sekitar sudah mulai gundul. Pada kilometer 28 Cikajang-Pameungpeuk kita kembali melintasi perkebunan teh. Di sini juga kita bisa melihat Curug Delapan, air terjun yang sangat indah dari puncak bukit. Konon di daerah ini harimau masih bisa dijumpai di malam hari
Pameungpeuk sendiri merupakan sebuah kecamatan di bawah wilayah administrasi Kabupaten Garut, Jabar. Menurut informasi jalur pantai selatan akan melewati daerah ini.
Ok…….Setelah kewajiban pekerjaan selesai, pukul 11.00 langsung cabut ke Pantai…………………..
Jarak antara pantai dan kota kecil Pameungpeuk sekitar 6 km, tepatnya di daerah Cikelet. Terdapat beberapa pantai di Pameungpeuk, seperti Sayang Heulang, Ranca Buaya dan Santolo. Dan kali ini aku ke Pantai Ranca Buaya. Di sini kita bisa melihat Pusat Peluncuran Satelit Penelitian LAPAN.
Karena pada saat itu adalah tanggal 1 januari 2009, pantai sangat ramai.
Dan jujur, pantai pameungpeuk sangat indah. Apalagi bisa melihat garis horizon. Sangat mengagumkan…………………………Menghadap ke Samudara Hindia yang luas dan angkuh, pasir pantai yang terhampar luas, dan tentu saja langit biru yang cerah. Seandainya pantai ini sepi mungkin kita bisa menikmati suara alam dari debur ombak, kicau burung dan angin laut.
Tak kusembunyikan marahku pada waktu
Kenapa kau selalu mencibir kekalahanku ?
Sial !!!
Tak bisakah kita nikmati pantai ini sebentar saja ?
Pantai indah yang merangkum dendam alam pada manusia
seakan ingin menenggelamkan bumi dengan gertakan ombaknya
Lihatlah luas laut itu
Bagai menggoda kita untuk menyentuh
satu garis melintang di sana
Kenapa kau tetap berjalan ?
Sungguh kau ini rakus
Serakus aku akan hidup, Serakus laut akan warna biru
Kupalingkan saja mukaku darimu
sejenak
dan sejenak
Tapi ingat stelah aku puas
Kita berlomba lagi
Oiya, jika kamu pengen nginep jangan kawatir banyak penginepan di Pameungpeuk. Dan sekedar informasi setiap minggu pagi biasanya pantai Pameungpeuk ramai oleh warga Pameungpeuk yang berolah raga pagi………saat itu lah waktunya untuk membuktikan kalo mojang Garut ( Pameungpeuk ) lebih cakep dari pada mojang Bandung…ada yang ga setuju ?
Catt. :
- Dari Jakarta – Tol Purbaleunyi – Nagrek – Leles – Garut – Cikajang – Cisompet – Pameungpeuk
- Tidak disarankan untuk ke Pameungpeuk saat musim hujan, karena daerah dilewati jalur ke sana rawan longsor
- Jika tidak ada kendaraan pribadi, kamu bisa ke Terminal Guntur ( semua angkutan umum dari luar Garut berakhir di sini ). Di sana banyak angkutan ke Pameungpeuk. Namun jangan heran jika perjalananmu lebih lama 2-3 jam dari pada memakai kendaraan pribadi.

Menempa 2 Hati

Titik Temu 2 Dunia

Memandang Tepian Dunia
krennn…bawa motor?
Bawa mobil bro, belum punya motor nech…:D
w juga pernah ke sana dari jakarta hampir 8 jam buat kesana,,tpi pas nyampe ngliat laut semua rasa lelah ilang,debaran ombak,angin yang kenceng.
seru bgt disana nginep di pinggiran sayang heulang,jalan sampai ke pulau santolo,seru bgt!!!!
Yup Mbak benar sekali, apalagi kalo sore dan langit cerah, sangat joss!!!
Garut memang indah evy..
Pa lg klo liat laut’y
info tambahan dari pameungpeuk kita bisa pake jalur selatan ke arah barat menelusuri panjangnya pantai garut, akan banyak ditemukan pantai indah terutama di daerah bungbulang, yang masih sangat asri belum terjamah tangan-tangan jahil. kalau ngambil ke arah timur akan bertemu dengan pantai indah lainnya seperti cipatujah bahkan bisa tembus ke pangandaran.
Makasih Bos tambahan infonya 🙂
w btah skali hdup di kota garut,,,wsata n bdayanya pd keren22
kalau naik motor menuju pameungpeuk dari kota garut berapa jam ya kira2 lamanya??
Kalo nyantai 3 jam Bos, Ga ngebut. Jalnnya agak licin kalo pas musim hujan kaya gini. Selamat liburan