Selalu merepotkan temen saja aku ini. Setiap jalan – jalan, aku selalu terbatasi waktu, akhirnya yang lain harus mengikuti jadwalku. Memang diantara kami, akulah yang berdomisili paling “sulit”. Mantos, Purwo, Ervan, Hadid bisa langsung kembali Bekasi hanya dengan sekali angkutan Umum. Chimot tidak terikat waktu karena saat itu sedang tidak berstatus pekerja. Sedangkan aku hanya cecunguk BUMN di Garut, jadi harus masuk esok pagi, padahal tidak ada kendaraan dari Solo langsung ke Garut. Paling dekat turun di Cileunyi kemudian disambung naik elf kea rah Garut dengan lama sekitar 1,5 jam ( kalo ga ngetem ).
Karena mengejar Bus terakhir ke Bandung, kami pun segera turun ke lewat Cemoro Sewu. Perkiraan kami lama perjalanan adalah 4 jam.
Turun dari puncak kami bisa melihat Hargo Dalem dan beberapa pesanggrahan. Sekitar 15 menit kami sampai di Sendang Drajat. Di sini terdapat beberapa tenda didirikan dan sebuah kios penjual makanan. Jalur setelah Sendang Drajat sudah sangat rapi. Jalurnya merupakan jalan dengan bebatuan yang dirapikan sehingga seakan kita berjalan di taman. Setelah sekitar 30 menit melewati jalur “mudah” tersebut kami dihadapkan jalur turunan yang sudah direnovasi seperti tangga lengkap dengan pegangan, hanya saja tidak serapi jalur sebelumnya.
Lintasan ini sangat berbahaya bila tidak hati – hati. Karena bebatuan yang tidak rata, berlubang dan “runcing” ditambah lagi turunan yang cukup curam. Kaki benar – benar terasa tersiksa, walaupun begitu kami tetap semangat mengejar waktu.
Sesampai di Pos 3 kami istirahat sebentar. Karena lapar ku “ganyang” saja mie instant. Kami istirahat sekitar 10 menit. Di Pos 3 terdapat bangunan untuk berteduh. Saat itu banyak rombongan yang menggunakannya.
Perjalanan menuju Pos 2 masih cukup curam dan berbatu. Mendekati Pos 2 jalur begitu curam. Kaki mulai terasa gemetar menahan beban dan letih. Di Pos 2 kami membeli gorengan untuk mengganjal perut dan juga teh hangat.
Jalur menuju Pos 1 mulai mendatar dan melewati perkebunan penduduk. Akhirnya setelah 4,5 jam perjalanan kami sampai juga di gerbang Cemoro Sewu. Leganya….. Begitu tiba di sana kakiku mulai kaku dan ngilu. Serasa tidak bisa digerakkan ………………
Kesalahpahaman
Kebetulan kami mendapat tawaran carter menuju Solo. Namun harus join dengan anak – anak Bekasi. Kami pun OK saja. Mereka akan berangkat jam 1 siang. Kami pun cepat-cepat berbenah, malukan kalo dibilang ngrepoti.
Setelah kami siap dan mengabaikan makan kami pun menunggu. Hingga jam 12 mereka belum juga siap – siap, nyantai – nyantai saja. Katanya nunggu semua mandi dan makan ntar berangkat jam 1. Kami bisa apa , karena mereka pen-carter pertaman. Jam sudah menunjuk angka 1 , mereka masih santai juga. Salah satu dari mereka begitu “congkak” ketika ditanya. Kami mulai muak. Apalagi driver-nya kebingungan
Sudah Jam 2 , Mantos mulai emosi. Aku pun mulai gerah juga. Bisku berangkat jam 5 sore, padahal. Tapi untung Purwo segera menghampiri mereka dan menjelaskan masalahnya. Masalah clear kamipun berangkat duluan tidak ke Solo tapi ke Tawangmangu.
Alhamdulillah sampai di Tawangmangu kami langsung dapat Bis yang langsung berangkat menuju Solo Terminal Tirtonadi. Pukul 16:30 kami sampai di terminal. Kami pun berpisah. Thank Bro…. tanpa kalian aku ga bisa memenuhi kewajibanku.
ayo Di, kita naik gunung lagi…..
subhanallah bagus 🙂
insyallah saya dan teman2 next week kesanah
do’akan kami ya teman ^_^
salam kenal