Beberapa bulan lalu kami berencana ke House of Sampoerna sebelum berangkat ke Bromo sekalian plesiran kota tua Surabaya. Rencana indah itu “rusak” karena kesalahan navigator yang malah membuat rombongan terjebak dalam kemacetan sehingga berputar – putar tak tentu arah. Akhirnya , karena waktu semakin sore dan mood kami sudah abis maka kami membatalkan acara plesiran kota tua.
Kata orang bijak, perjodohan tidak bisa dipaksakan tapi bisa diusahakan. Wacana mengunjungi HoS pun muncul kembali setelah tim photographEAR menerima challenge untuk motret pre-wedding dari kolega kami, Dini dan Trianto. Walaupun merupakan lokasi plan c, namun akhirnya setelah mempertimbangkan ini dan itu akhirnya pilihan jatuh ke HoS. Pimpro kali ini adalah W2 (M@he), meskipun yang nerima tantangan aku ( ga tanggung jawab khan 😛 ).
Aku dijemput W2 di depan Tunjungan Plaza by mobil pink-nya. Wow !.. selain E7 ada makhluk lain, siapakah dia ? uhuk..uhuk… ssst.. W2 lovers (bisik2 mode on). Perjalanan dilanjutkan menyusuri Embong Malang kea rah Tugu Pahlawan, daerah kota tua Surabaya. Sekitar 15 menit kami pun sampai juga. Client sudah menunggu di dalam Sampoerna Café.
Bangunan HoS bergaya belanda dan berdiri sejak 1858. Tahun 1932, Liem Seeng Tee, pendiri Sampoerna, membeli bangunan ini dan menjadikannya lokasi pertama produksi rokok Sampoerna. Sampai sekarang proses produksi rokok Dji Sam Soe masih berlanjut di sini dan bisa disaksikan secara langsung.
Museum terletak pada bangunan utama atau bangunan tengah. Ada tiga ruangan di lantai 1 yang menjadi museum. Ruang pertama terdapat meja kerja, foto keluarga Sampoerna yang seakan merefleksikan ruang kerja dari Liem Seeng Tee. Di ruangan kedua didominasi oleh lukisan dan foto. Ruangan ke-tiga terdapat stand kaki lima penjual rokok, sepeda motor, delman, perlengkapan marching band. Di ruangan ini kita bisa naik ke lantai 2 yang merupakan ruang merchandise dan menyaksikan secara langsung “pelintingan” rokok secara tradisional oleh 3900 wanita dengan kemampuan 325 batang per jam.
SAMPOERNA Café
Keberuntungan kembali kami dapatkan. Client mentraktir kami di sini. Mereka mengajak kami menghabiskan voucer senilai 500rb, dan makan di ruang VIP. Menyenangkan. Menu – menu yang ditawarkan mulai dari masakan local Surabaya, Indonesia hingga Eropa
Sampoerna café terletak di sisi timur Museum. Desain interiornya bergaya eropa dengan suasana temaram. Unik bagiku yang jarang ke café yang elegant dan terkesan historis seperti ini.
Catt :
1. HoS dibuka secara umum sejak tahun 2003 saat perayaan anniversary ke-90
2. Biaya pemotretan pre-wedding, 500.000 IDR
3. Buka jam 09:00 – 22:00
4. Gratis Masuk
semalam abis dari sini…^^V
jadi jg akhirnya ni tulisan 😀