Selain hobi jalan-jalan, kuliner ada satu hobi lagi yang mensupport dua hobi diatas. Yaitu Fotografi. Fotografi sudah menjadi hobiku sejak SMP. Karena melihat ketertarikanku dengan potrat-potret, ortu beliin kamera pocket otomatis. Objek foto saat itu cuman temen – temen sekelas, juga adik kelas yang $#@%@&……fufufufufu. Menginjak SMA, aku mulai menggunakan kamera analog merk Canon milik Bapak. Orientasi mulai berubah ke landscape dan motret awan saat sore hari.
Hobi itu akhir ku salurkan di extrakurikuler, Jurnalistik, sekalian nyalurin hobi nulis. Ada cerita lucu saat SMA. Aku didaulat untuk motret upacara dimana disitu ada serah terima dan pelantikan ketua OSIS. Aku pun jeprat-jepret semaksimal mungkin. Selesai acara aku disuruh untuk segera nyuciin itu film dan pilih – pilih foto yang akan dicetak. Pergilah aku ke Fuji Film Counter, karena takut aku minta karyawan Fuji untuk mengambil film. Pas dibuka si karyawan Tanya
“ Dik, ini film mau dipasangin ato gimana ? “
“ Ya dicopotlah Mas, trus dicuci ,khan udah dipake motret “
“ Motret apa Dik ? Lha wong filmnya ga nyantol koq jadi ga muter “
“ Anc&^%&^#$%&$%#&……………………………. “
Sejak kejadian itu aku ga pernah disuruh motret lagi…………….. ( pecundang banget !!!! )
Saking sakit hatinya, saya ga pegang tu kamera. Hingga kuliah akhirnya saya pegang kamera. Kamera digital pocket SONY. Karena digital, aku jadi santai untuk motrat-motret. Saat itu kamera analog digital masih menjadi barang eksklusif (2004). Ini hasil iseng(ga mutu)ku zaman kuliah