Menuju Puncak 4, Puncak Masigit
Gunung ini diluar ekpektasi, sangat menantang. Kami enggan menuju Puncak 4 meski gema suara para pendaki seakan memanggil kami. Cukuplah kami sampai di sini, kami tidak yakin esok hari ketika turun mampu melewati jalur naik turun.
Tiba – tiba beberapa sosok datang dari arah yang kami kira adalah kawah. Gila mereka pasti yang nge-camp di seberang. Stamina mereka pasti kuat sekali, secara untuk menuju ke Puncak 4 terlihat jauh dan curam jika dilihat dari puncak 3.
Hal yang menarik yang kami dapat dari obrolan dengan mereka adalah ternyata ada jalur lain selain jalur Citiis. Mereka ternyata tidak lewat jalur Citiis, tapi jalur yang lebih pendek dan berakses langsung ke Puncak 3 dan 4, Jalur Cikahuripan.
Alhamdulillah, semangat untuk langsung turun kembali menyala. Hanya 2 jam untuk jarak tempuh Base Camp Cikahuripan – Pos 3. Pos 3 sendiri berada diantara Puncak 3 dan Puncak 4. Untuk turun ke Pos 3 dari Puncak 3 hanya 15 menit. Dan kebetulan lagi kabut sudah sangat pekat, tidak mungkin kami menikmati sunset, karena matahari pasti terhalang oleh Puncak tertinggi, Puncak 5 yang bernama Puncak Purba. Ya sudah lah pulang saja agar minggu bisa istirahat total.
Tiba – tiba Mantos memutuskan naik Puncak 4. Ada apa gerangan ? Pasti ada sesuatu. Seorang lelaki plin plan itu biasanya saat dalam dua kondisi , kondisi pertama karena Kepepet, yang kedua adalah karena wanita. Dan benar itu karena dia ketemu Pendaki wanita yang *ehem ………. dan hendak nge-camp di Puncak 4. Banksadh !!!
Hanya 15 menit kami sampai di Puncak 4. Dataran puncak 4 lebih luas dari pada Puncak 3, malah sangat luas. “Ayo kita nge-camp”, kata Mantos. Dia membuat keputusan sepihak, aku sempat protes, tapi ya sudahlah. Saat itu persediaan kami tinggal 4,5 liter kurang. Kami usahakan cukup untuk masak dan minum hingga sampai di base camp.
Setelah selesai mendirikan tenda, tiba – tiba Mantos mendapat kabar dari rekan si pendaki wanita, bahwasanya, kelompok mereka batal nge-camp di puncak 4, tapi di Pos 3 saja. Alasannya masih ada rombongan mereka yang belum sampai, dan kemungkinan sudah kecapaian untuk lanjut ke Puncak 4. Hmmm…………………………. Malam pun hadir tanpa mengurai pekat. Angin berbicara gaduh kepada dingin hawa. Lalu riuh nada sumbang para pendaki menggores liar.Bintang seakan jadi enggan memberi cahaya.
Menuju Base Camp Cikahuripan
Pantatku terasa ngilu, sengilu telingaku mendengarkan “tetangga” menyanyikan lagu dengan gubahan lirik yang “seronok”. Rupanya gundukan tanah (mungkin batu )berada tepat di bawah pantat yang mengganggu pulasku. Padahal sebelum mendirikan tenda hingga beranjak tidur, gundukan ini sepertinya tidak bakal mengganggu. Entah berapa kali aku terjaga karena ketidaknyamanan itu hingga waktu menunjukkan waktu 04.30 WIB. Aku pun membangunkan Mantos dan Ardi agar lekas berbenah untuk persiapan turun sekaligus menikmati Sunrise
Dan mentari pun hadir diantar Sang Aruna
06.00 WIB kami meninggalkan Puncak 4 menuju Base Camp Cikahuripan. Jalur ini ternyata lebih ringan dan tidak terlalu curam. Pemandangan nya pun lebih bagus. Hanya 1,5 jam kami bisa sampai di Base Camp. Begitu sampai, petugas Base Camp merasa heran melihat kami. Itu karena mereka tidak pernah melihat kami, dan kami pun menjelaskan bahwa kami berangkat dari Citiis. Mungkin belum pernah ada atau jarang yang melakukan pendakian Guntur dari Citiis dan turun ke Cikahuripan. Padahal kami baru tahu ada jalur Cikahuripan.
Selepas mengurai lelah kami melanjutkan perjalanan turun 08.08 WIB. Perjalanan kea rah Jalan Raya Kamojang cukup jauh. Infonya, biasanya para pendaki jalur ini naik truck pasir untuk menjangkau Base Camp atau Ojek. Aku hubungi Ihsan untuk menjemput kami di Desa Tanjung Karya. Sambil menunggu Ihsan kami terus berjalan mengikuti Tiang Listrik TM.
09.49 kami bertemu Ihsan. Alhamdulillah ……………………
Tip:
- Jalur Cikahuripan lebih pendek dibanding jalur Citiis Dan tidak pemalakan
- Selain lebih pendek juga lebih mudah karena langsung kea rah Puncak 3 dan Puncak 4, dan untuk menuju Puncak 2 serta Puncak 1 juga relative mudah.
- Jalur ini menjadi “sengketa” karena dianggap khusus jalur konservasi bukan pendakian umum
Bagus banget pemandangannya…