Mengenang Ciputra secara tidak langsung saya teringat Hendra Gunawan. Koq bisa ?
Hendra Gunawan, salah satu maestro seni lukis Indonesia kelahiran Bandung 11 Juni 1918. Karyanya sangat di cintai Ciputra, salah satu orang terkaya di Indonesia. Kebetulan ? yap Tuhan selalu merangkai takdir makhluknya tanpa terduga. Pak Ci ( panggilan akrab Ciputra ) pun berkata bahwasanya ada kesamaan antara beliau dengan Hendra Gunawan . “ …………. Muda dan penuh perjuangan. Karena hidup adaalah perjuangan”.
Kisah hidup Hendra Gunawan bisa dikatakan tidak seindah lukisannya. Sempat di bui di Kebon Waru, Bandung pasca peristiwa 1965 membuat Namanya tenggelam. Tercatat Hendra merupakan aktivis Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra), sebuah organisasi yang disebut terafiliasi dengan PKI. Karya – karyanya pun tidak laku dijual meski hanya dilabeli 4 juta. Bahkan ketika sakit seluruh lukisannya digadaikan untuk berobat. Dan semua lukisan itu ditebus Pak Ci dan dikembalikan ke Hendra.
Aspek yang disukai dari Pak Ci terhadap karya sang maestro adalah obyek dan temanya. Hendra sering mengambil obyek kalangan menengah kebawah, proletary. Bagi Pak Ci melihat karya Hendra seperti menonton getaran perjuangan hidup. Sampai – sampai, dulu, mempunyai target dalam setahun akan membeli satu atau dua karya Tidak mengheran Pak Ci merupakan kolektor terbanyak karya Hendra.
Salah bentuk cintanya Pak Ci terhadap karya Hendra Gunawan, beberapa lukisan di revisualisasi dalam bentuk patung. Patung – patung ini dapat dilihat di Hotel Rafflesh, Jakarta Selatan. Alhamdulillah saya mendapat kesempatan melihatnya ketika menginap di hotel tersebut.
- Sumber sebagian diambil dari detik.com