Saat aku dan rekan-rekan engineEAR main-main di Jogja, sebagai pemanasan sebelum ke Singapura-Malaysia-Thailand, kami pengen makan Gudeg ( maklum di Bekasi kami tidak menemui ). Tapi kemana kami bisa menikmati Gudeg Jogja yg khas itu ? Yup, jawabannya adalah di Wijilan, sebuah daerah yang sudah terkenal sebagai sentra Gudeg Jogja.
Sentra ini berada di sepanjang Jl.Wijilan sebelah timur Alun-alun Utara Kraton Jogja. Sejak tahun 90-an daerah ini mulai terkenal sebagai pusat Gudeg. Selain wisata domestik, wisatawan mancanegarapun yang mencoba Gudeg di sini. Menurut informasi awalnya hanya dua warung Gudeg di Wijilan yaitu Gudeg Bu Slamet dan Gudeg Yu Djum. Ke-duanya sudah sangat terkenal. Namun sekarang sudah banyak warung Gudeg di Wijilan. Dan walaupun begitu, masing-masing warung sudah memiliki ”penggemar fanatik” sendiri
Berbicara tentang Gudeg, saya mau mengidentifikasinya :
Gudeg adalah sepiring nasi hangat yang disajikan dengan jangan tewel ( jawa : sayur nangka muda ) dan beberapa masakan pendukung seperti sambal goreng krecek yang manis-pedas serta lauk telur ayam berwarna coklat dan opor daging ayam. Yang menjadi ciri khasnya selain rasa manis-pedas, adalah warna gudegnya coklat tua.
Yummi…sangat memuaskan perut kami yang sejak pagi dari Borobudur belum makan nasi 😛
Anda mau mencobanya ?
Dari Gerbang Alun-alun Utara Yogya, ambil arah kiri. Anda akan menemui satu dari dua Plengkung legendaris yang masih berdiri, Plengkung Tarunasura ( Wijilan ). Itu adalah pintu masuk ke Jl. Wijilan. Di situlah akan anda temui banyak warung Gudeg. Jangan kawatir, pukul 6 pagi banyak yang sudah buka.