Meski hampir setahun memiliki kamera kagok juga ketika motret cewek secara “ terang-terangan “. Selama ini Aku dan Ervan cuman motret suka motret landscape, gedung, human interest dan gundam. Kalaupun motret orang , itupun teman dan laki-laki pula. Kecuali M@he yang sudah sering motret cewek. Kebetulan memang dia sukanya motret ”teman” ceweknya . M@he juga terkenal sebagai salah satu fotografer handal di Samsung Electronic Indonesia,k alo Ervan seperti Affandi jika di dunia seni lukis. Padahal aku lah yang pertama punya DSLR dari kedua orang aneh itu, tapi…
Lanjut….
Lokasi pemotretan adalah Suaka Margasatwa Muara Angke. Izin masuk diurus oleh Kenot The Dragonfly ( Sang Inisiator/Manager ) lewat dinas Kehutanan. Perjanjian sebelumnya adalah semua akomodasi kami yang nanggung, sedangkan Kenot akan menyelesaikan masalah administrasi dan menyediakan model yang kebetulan teman dekatnya. Awalnya direncanakan tiga model, namun dihari H yang bisa hanya satu.
Sebelum hari-H, aku dan Ervan sempat membicarakan kebingungan, besok mau ngapain. Sebuah hari yang bersejarah, kami memotret seorang cewek kali pertama! Kebingungan itu berlanjut hingga hari H. Untung saat kumpul di meeting point ( Citraland Mall ), Kenot hanya membawa satu temannya. Terus terang lega juga.
Kamipun berangkat menuju SMMA dari Grogol by Angkot 01 arah ke Pantai Indah Kapuk……..
Tibalah di lokasi. Aku dan Ervan sempat bingung ngomongnya gimana, maklum saya baru kenal Geny ( sang Model ). Kami berdua bingung dan malah memotret hal-hal yang ga penting banget, terutama Ervan. Sedangkan aku malah motret Edo ( ngapain coba ? ). Saat itu alasanku, mendingan dikelilingi dulu sekalian cari spot bagus ( sok tahu mana spot bagus apa ga 😛 ). Mungkin Geny juga mulai “muak” dengan kelakuan kami (ku) dan Kenot mulai malu mempunyai teman seperti aku.
Detik demi detik berlalu……..menjadi menit ( untung ga menjadi Jam ) dan…….
Kebuntuan pun pecah !!! M@he meminta Geny untuk pose. Oohh Thank God and give him Your Blessing. Spontan aku dan Ervan pun motret ( keliatan kalo kampungan dan amatir ……….hahahaha ). Dan seterusnya kami berdua ikut2 dimana Mahe lah yang menata gaya. Keadaanpun semakin cair karena Mantos dan Edo mampu memecah ”es” itu. Tapi ketika motret tetap saja ada rasa canggung. Apalagi ketika Dina datang dengan Nikon D3000-nya, tambah tertekan juga
Dan karena baru pertama motret, hasilku sangat ga memuaskan. Sangat jauh dibandingkan dengan M@he dan Ervan, kalau hasil si Dina belum liat, yang jelas pasti bagus :p. Mantos pun mengakuinya ( semakin membuatku terpuruk…). Btw, semua selalu ada prosesnya, dan ini menjadi awal proses pembelajaran demi mendapatkan foto yang bagus, menarik dan idealis.
Aku akan berusaha !!! Yoroshiku !!!
bersambung, SMMA part 2 : Tentang dan Kondisinya
Thank buat Kenot dan Geny, atas kesempatannya. Sorry ga ngirim2 foto, aku benar2 ga pede dengan hasilnya :p. Jangan kapok dengan kami…………….
potonya kerenennnn… salut untuk pak son 😀
dari sekian banyak, cuman 5 foto ini saja yg ga jelek ga seperti Mas M@he, keren semua